PROFIL IAIN SALATIGA

IAIN Salatiga adalah hasil alih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga  berdasarkan Peraturan Presiden No. 143 Tahun 2014, tanggal 17 Oktober 2014. IAIN Salatiga adalah Perguruan Tinggi Islam Negeri yang terletak di Kota Salatiga, yang berhawa sejuk dan sangat kondusif untuk belajar menggali ilmu dan meniti karir keilmuan dan profesionalitas agar menjadi manusia berguna bagi agama, nusa dan  bangsa serta mendakwahkan ilmu secara bijaksana. IAIN Salatiga berusaha  memberikan jaminan mutu proses dan output pendidikan. Lulusan IAIN Salatiga bisa memasuki dunia kerja dan keilmuan dengan kompetensi yang tinggi dan karakter serta akhlak yang baik.

SEJARAH IAIN SALATIGA

Sejak berdirinya sampai saat ini, STAIN Salatiga telah melewati sejarah yang cukup panjang, dan mengalami beberapa kali perubahan kelembagaan. Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik Yayasan “Pesantren Luhur”, yang berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 64 Salatiga. Lembaga ini berdiri berkat dukungan dari berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah. dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Guna memenuhi persyaratan formal, maka dibentuklah panitia pendiri yang diketuai oleh K.H. Zubair dan sekaligus diangkat sebagai Dekannya. Dalam waktu yang bersamaan dengan proses pendirian IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang, Fakultas Tarbiyah Salatiga diusulkan untuk dinegerikan sebagai cabang IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Setelah dilakukan peninjauan oleh Tim Peninjau yang dibentuk IAIN Sunan Kalijaga, akhirnya pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan padanya. Keputusan ini didasarkan pada Surat Menteri Agama c.q. Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/69 tanggal 13 November 1969. Ketika IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang berdiri, Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapatkan status negeri, dan menjadi cabang IAIN Walisongo. Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo tersebut berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 tanggal 16 April 1970.

LOKASI

Sekilas Pandang Kota Salatiga

Kota Salatiga teletak pada ketinggian antara: 450 – 825m dpl menjadikan kota ini sejuk dan udaranya  segar, itulah kesan pertama yang bisa digambarkan untuk Salatiga.  Iklimnya tropis dan secaraastronomis Kota ini  terletak antara 1100.27′.56,81″ – 1100.32′.4,64″ BT dan 0070.17′. – 0070.17′.23″ LS. Kota ini Secara  morfologis berada di daerah cekungan, dikelilingi Gunung Merbabu diantara gunung-gunung kecil antara lain: Gajah Mungkur, Telomoyo, dan Payung Rong. Wilayah Kota Salatiga berbatasan dengan wilayah Kabupaten Semarang, karena wilayah Salatiga dikelilingi wilayah Kabupaten Semarang dari berbagai sisinya. Di wilayah utara berbatasan dengan  Kecamatan Pabelan, sebelah timur dengan Kecamatan Tengaran. Sedangkan di Selatan  berbatasan dengan Kecamatan Getasan dan sebagian Tengaran . Adapun di sebelah Barat berbatasan dengan  Kecamatan Tuntang. 65% Daerah Salatiga Bergelombang seperti Kelurahan Dukuh, Ledok, Kutowinangun, Salatiga, Sidorejo Lor, Bugel, Kumpulrejo, dan Kauman Kidul. Sisanya adalah daerah miring25% dan datar 10%. Salatiga merupakan kota multicultural yang sangat Indonesia dengan jumlah penduduk  177.088 orang. 78 % atau sekitar 136.000 penduduk  beragama Islam, 17 % beragama Kristen Prostestan, 5 % Katolik, sisanya beragama Hindu, Budha serta aliran Kepercayaan (termasuk Kejawen). Dikenal sebagai kota yang indah, Kota Salatiga memiliki beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), STIE AMA, Akbid Bakti Nusantara, Akbid Ar Rum, dan tentu saja IAIN Salatiga. Dengan demikian, IAIN Salatiga menjadi kampus Negeri satu-satunya di wilayah ini.

Transportasi Salatiga berada di jalur utama Semarang- Boyolali-Solo, dengan jarak  tempuh 1,5 jam dari Semarang/ Bandara Ahmad Yani , 1 Jam dari Solo/ Bandara Adi Sumarmo dan 2 Jam dari Jogja/ bandara Adi Sucipto.  Bus besar dan  minibus  melewati Kota Salatiga sepanjang hari selama 24 jam.  Bus-bus yang lewat adalah PO. Raya, Ismo, Esto, Sari, Safari, Putra Palagan, Mulyo Indah, Rajawali, Sugeng Rahayu (ex. Sumber Kencono), Sawojajar, Santika. Bus jurusan Solo – Jakarta  via pantura dan sebaliknya juga melewati Kota ini